Selasa

Kisah Pelarianku




Entah berapa lama aku telah lari dan sembunyi...............
Menyangkal dengan keras, bahwa aku tak pernah mencintai .Aku berjalan dan berlari, serta terus menghindar dari bayang kelam  Aku lelah, tapi rasa itu tak juga pergi meninggalkanku. Di persembunyian ini aku ditemani  sepi, mungkin itu yang membuat tenagaku cepat terkuras habis. Tak lagi bersisa selain rasa sunyi yang mencekam langkahku.  Berapa ribu kenangan yg telah aku tinggalkan tak ada yang tahu. Hanya sepi demi sepi yang terus berganti, terlewat dari satu sisi ke sisi yang lain. masih juga sepi yang aku temui Senja datang, sepi masih juga ada. menjadi dinding pemisah yang tebal dan tinggi diantara kisah - kisahku  hingga akhirnya langit berganti gelap, malam semakin kelam sedang bulan tak kunjung datang Aku hanyalah sesuatu yang datang dari dunia yang tak patut disentuh. Aku adalah wujud yang tak benar-benar berwujud. Kisah hidup yang aku alami yang membuatku tak mampu untuk mewujudkan rupaku.....Entah sampai kapan aku bisa bertahan, Diriku sendiri seakan menjadi penghalang bagi persembunyianku dari masa laluku bukan penyesalan yang menggores hati, Aku tak pernah menyesal atas apa yang pernah menimpaku,kuanggap sebagai tantangan dalam perjalanan hidupku namun, mampukah aku melewati semua rintangan  yang menghadang langkahku ? Perjalanan ini terlalu indah, dan tak ingin terusakkan. Saat ku tersadar, seperti bangun dari mimpi buruk yang panjang.
Harapan dan mimpi yang begitu indah seakan sudah tak ada lagi, berganti dengan mimpi dan takdir yang terjalani, sepi dan gelap yang mencekam hatiku teramat dalam aku rasakan hingga aku merasa hidup sendiri, Lubang hitam yang maha luas , mungkin itu akan lebih baik bagiku. dari pada aku menyakiti mereka yang pernah berbagi mimpi bersama...Aku ingin hidup seperti awan yang bebas terbang kemanapun ia pergi dan aku ingin hidup seperti angin yang bisa memberikan manfaat bagi semua orang. Aku ingin mnjadi hujan yang memberi kehidupan dan kesejukan bagi setiap insan, Tapi hidupku seperti burung elang , yang tak pernah menemukan siapa dan dimana tempat tuk berteduh yang mampu membuatku tersenyum bahagia,
Ibarat mawar yang sudah terinjak, layu lalu mati terkapar diatas tanah. Itulah perumpamaan rasa didiriku, Namun kenyataan berkata lain, telah tumbuh kelopak bunga baru yg siap mekar di masa depan biarpun wanginya tak se-semerbak dulu tapi paling tidak dia bisa mengharumkan wangi dalam hidupku karena mawarku yang dulu pernah tumbuh kembali. Apakah disana semua orang  tersenyum, tersenyum menertawakan ku, menertawakan kebodohan ku, karena telah memberi rasa sepenuh hati , yang kini hati itu telah di bawa lari, hingga hilang tidak berganti, biar lah puas kau tertawai aku yang tertusuk racun cinta dari panah yang kau tancap di hati ini
cinta ini indah tapi tak seindah bulan purnama, cinta ini perih tapi tak seperih sengatan matahari di siang hari. Hidup ini seperti bintang, kadang terang lalu redup atau bahkan tak bersinar sama sekali.
Biarlah hidup ini berjalan seperti air yg mengalir, biarlah semuanya berlalu dengan tenang biarpun ada rasa sakit di dada ini. Sakit yang amat sangat , sakit yang tak pernah kurasakan sebelumnya.
Perjalanan Hidup ini.... Telah kulewati ribuan malam dan hari
Wajah-wajah. ... Telah banyak yang melekat dan pergi
Cinta.... Entah berapa banyak yang pernah datang dan pergi
Rindu.... Entah berapa kali hinggap di sanubari
Luka....  Entah seberapa dalam pernah menggores diri
Tapi luka yang kau tusukan tak akan pernah kering sampai aku mati
Perjalanan ini.... Tlah banyak memberiku arti .....Berbagai rasa telah kulalui
satu pengharapan.. pergilah.. dan enyahlah kau dari hidupku ini jangan pernah kau tinggalkan jejakmu lagi kalau hanya ingin diam dan menyakiti hati yang tulus menyayangimu... pergilah dan jangan nistai diri ini lagi tetapi tetap ku ucapkan terimakasih atas pengalaman ini .
Dan kini semoga langkah ini tetap lurus hanya untuk mencari petunjuk dari Ilahi.