Ketika sang mentari membias di atas bukit
Sinarnya sangat indah berwarna warni
Mengagumkan rasa ,hingga tak beranjak
Begitu indahnya Alam
Di ketulusan memberi , tanpa mengharap kembali
Sungguh sangat-sangat mengagumkan
Segala keindahan Alam ,
Mengingatkanku pada sang kekasih hati
Yang selalu setia dengan ketulusan
Namun aku sering meragukannya
Dan menyia-nyiakan kesetiaannya
“Aku memang jahad dan bodoh “
Tak menghargai arti kesetiaan
Maafkan aku sayangku..
Yang menganggap diam mu adalah kebosanan
Dan menganggap mencintaimu adalah kesalahan
Sehingga keraguan menghinggapiku
Dan maafkan aku cintaku…
Tak menghargai kesetiaan dan ketulusan
Karena memang aku , bodoh dan buta dengan rasa
Sehingga melukai hati nuranimu
Mungkin saat ini kau masih terluka,,
Dengan syair ini kuharapkan kau mengerti
Sebenarnya rasa diri , padamu…
Bukanlah kesengajaan atau Keinginan berpisah
Tetapi memang karena kebodohanku,
Mengartikan kesetiaanmu ..
Sekali lagi maafkan aku…
Karena telah meragukan ketulusanmu.